Impedansi adalah gabungan nilai hambatan yang dihasilkan oleh beban berupa resistor (R), yang dihubungkan dengan Kapasitor (C) atau Induktor (L). istilah impedansi digunakan untuk menjelaskan ukuran penolakan arus bolak-balik gelombang sinus. Impedansi memperluas konsep reaktansi listrik tentang amplitudo relatif tegangan, arus dan fase relatif pada rangkaian listrik arus bolak-balik.
Gambar beban Impedansi pada rangkaian arus bolak-balik
Untuk mengetahui nilai impedansi pada rangkaian seperti gambar diatas dapat langsung mengunakan persamaan Impedansi yang merupakan hasil substitusi dari hukum Ohm :
Keterangan :
Z = Impedansi (Ω)
V = Tegangan listrik (V)
I = Arus listrik (A)
Ada cara lain untuk mengetahui nilai impedansi yaitu dengan cara mengetahui nilai masing-masing hamabatan yang berupa Resistor : Resistansi (R), Kapasitor : Reaktansi Kapasitif (XC), Induktor : Reaktasni Induktif (XL). Setelah itu tinggal menghitung dengan menggunakan rumus sesuai dengan bentuk rangkaian.
Reaktansi kapasitif adalah nilai hambatan yang disebabkan oleh adanya suatu kapasitor pada rangkaian listrik arus bolak-balik. Untuk mengetahui nilai reaktasni kapasitif pada kapasitor murni dapat menggunakan persamaan berupa :
Keterangan :
XC = Reaktansi Kapasitif (Ω)
ƒ = Frekuensi (Hz)
π = 3,14 atau 22/7
C = Nilai kapasitas kapasitor (F)
Gambar rangkaian seri resistor dengan kapasitor pada arus bolak-balik
Apabila suatu kapasitor dirangkai secara seri dengan resistor pada rangkaian arus bolak-balik maka, untuk mengetahui nilai impedansi dapat menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
Z = Impedansi (Ω)
R = Hambatan resistor atau resistansi (Ω)
XC = Reaktansi kapasitif (Ω)
Gambar rangkaian paralel reistor dengan kapasitor pada arus bolak-balik
Apabila suatu kapasitor dirangkai secara paralel dengan resistor pada rangkaian arus bolak-balik maka, untuk mengetahui nilai impledansi dapat menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
Z = Impedansi (Ω)
R = Hambatan resistor atau resistansi (Ω)
XC = Reaktansi kapasitif (Ω)
Reaktansi induktif adalah nilai hambatan yang disebabkan oleh adanya gaya gerak listrik induksi dari suatu induktor yang di rangkai pada rangkaian listrik arus bolak-balik. Untuk mengetahui nilai reaktansi induktif dapat dilakukan dengan mengunakan persamaan berikut :
Keterangan :
XL = Reaktansi Induktif (Ω)
ƒ = Frekuensi (Hz)
π = 3,14 atau 22/7
L = Nilai induktansi induktor (H)
Gambar rangkaian resistor dirangkai seri dengan induktor pada arus bolak-balik
Apabila suatu induktor dirangkai secara seri dengan resistor pada rangkaian arus bolak-balik maka, untuk mengetahui nilai impedansi dapat menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
Z = Impedansi (Ω)
R = Hambatan resisitor atau resistansi (Ω)
XL = Reaktansi Induktif (Ω)
Gambar rangkaian resistor dirangkai paralel dengan induktor pada arus bolak-balik
Apabila suatu induktor dirangkai paralel dengan resistor pada rangkaian arus bolak-balik maka, untuk mengetahui nilai impedansi dapat menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
Z = Impedansi (Ω)
R = Hambatan resistor atau resistansi (Ω)
XL = Reaktansi induktif (Ω)
Contoh-contoh rangkaian listrik dengan tegangan atau arus bolak-balik yang memiliki beban impedansi :
1. R + L (rangkaian resistor dan induktor yang dirangkai secara seri)
2. R // L (rangkaian resistor dan induktor yang dirangkai secara paralel)
3. R + C (rangkaian resistor dan kapasitor yang dirangkai secara seri)
4. R // C (rangkaian resistor dan kapasitor yang dirangkai secara paralel)
5. R + L + C (rangkaian resistor, induktor dan kapasitor yang dirangkai secara seri)
6. R // L // C ( rangkaian resistor, induktor dan kapasitor yang dirangkai secara paralel)
0 Komentar:
Posting Komentar