Elektronika Dasar, Instalasi Listik, Listrik Dasar, Listrik Lanjut, Penggunaan Alat Ukur Listrik

» » » » » » » » » » » » » Rangkaian Seri Resistor dengan Kapasitor pada Arus Listrik Bolak-Balik 1 Fasa

Rangkaian Seri Resistor dengan Kapasitor pada Arus Listrik Bolak-Balik 1 Fasa

Darma Kusumandaru Kamis, 06 Agustus 2015

Gambar rangkaian seri resistor dan induktor dengan sumber arus listrik bolak-balik

Resistor yang dirangkai secara seri dengan kapasitor yang dialiri  arus bolak-balik akan menghasilkan beban impedansi (Z). Impedansi tersebut disebabkan oleh adanya komponen resistor yang menghasilkan beban berupa resistansi (R) dan kapaistor yang menghasilkan beban berupa reaktansi kapasitif  (XC). Sumber arus listrik bolak-balik atau sumber tegangan bolak-balik ketika dihubungkan secara seri dengan dengan beban resistor dan kapasitor akan mengalirkan arus listrik (I) maka pada resisitor terjadi drop tegangan VW dan drop tegangan pada kapasitor VBC.
Gambar segitiga tegangan pada rangkaian seri resistor dan kapasitor

Drop tegangan pada resistor (VW) digambarkan dengan posisi horizontal (arus se fasa dengan tegangan pada resistor). Drop tegangan pada kapasitor (VBC) digambarkan tegak lurus dengan garis VW  berbeda sudut fasa sebesar 90o. Sumber tegangan (V) merupakan hasil dari penjumlahan secara vektor tegangan VW dan VBC. Rumus tegangan pada rangkaian seri resistor dan kapasitor pada arus bolak-balik :
Keterangan :
V = Tegangan sumber (V)
VW = Tegangan drop pada resistor (V)
VBC = Tegangan drop pada kapasitor (V)

Impedansi yang dihasilkan pada rangkaian seri resistor dan kapaistor pada arus bolak-balik dapat diketahui dengan mengetahui nilai reaktansi kapasitif (XC) pada kapasitor dakam rangkaian tersebut dengan mengunakan rumus berikut :
Keterangan :
XC = Reaktansi Kapasitif (Ω)
ƒ = Frekuensi (Hz)
C = Nilai kapasitas pada kapasitor (F)
π = 22/7 atau 3,14

Apabila nilai reaktansi kapasitif (XC) telah diketahui selanjutnya dapat untuk menghitung nilai impedansi (Z) pada rangkaian seri resistor dan kapasitor dengan mengunakan rumus berikut :
Keterangan :
Z = Nilai impedansi pada rangkaian (Ω)
R = niai hambatan atau resistansi pada resistor (Ω)
XC = Nilai Reaktansi kapasitif (Ω)

Contoh soal rangkaian seri resistor dan kapasitor:
Rangkaian seri kapasitor dengan nilai kapasitas 4 μF dengan resistor yang memiliki nilai hambatan 1 KΩ dirangkai dengan sumber tegangan yang memiliki nilai frekuensi 50 Hz, Berapakah nilai impedansi pada rangkaian tersebut?
Gambar rangkaian
Diketahui : C = 4μF = 4 x10-6 F
                   R =1 KΩ = 1000 Ω
                   ƒ = 50 Hz
Ditanya    : Z = ?
Jawab       :
Langkah pertama menghitung nilai reaktansi kapasitif (XC) pada kapasitor :

Jika reaktansi kapasitif telah diketahui, selanjutnya menghitung nilai impedansi (Z) pada rangkaian seri resistor dan kapasitor :

2 Komentar:

  1. Belum juga hapal nilai satuan nya jadi ruwet sendiri.

    BalasHapus
  2. Bagaimana menghitung nilai capasitor dan resitor bila pada suatu komponen R+C tidak diketahui?

    Ada komponen R+C(nilainya tdk dicantumkan pada badan komponen)yg dipasang pararel pada koil kontaktor tegangan 48 V

    Terimakasib

    BalasHapus

 
Copyright © 2014 - . Teknik Listrik. All Rights Reserved
Electric_Theme Template by ar_ma. Powered by Blogger
Original Theme by SkyLight_Animation