Elektronika Dasar, Instalasi Listik, Listrik Dasar, Listrik Lanjut, Penggunaan Alat Ukur Listrik

Segitiga Tegangan

Darma Kusumandaru Sabtu, 08 Agustus 2015

Gambar segitiga tegangan
Tegangan VW, VBL dan V membentuk sebuah segitiga dengan sudut φ antara tegangan Vw dan V. Beban dengan induktor yang berupa reaktansi induktif (XL) di seri dengan resistor (R).bila dialiri arus bolak-balik maka akan terjadi drop tegangan VBL pada induktor dan VW pada resistor. Tegangan V merupakan penjumlahan secara vektor tengangan VW dan VBL.

Tegangan VW se-fasa dengan arus listrik I, artinya setiap beban resistor memiliki sifat se-fasa antara tegangan dengan arus yang mengalir. Sudut fasa φ merupakan beda antara tegangan V dengan arus I, selanjutnya dapat dilanjutkan dengan menghitung nilai faktor kerja atau faktor daya cos φ.

Beban induktor berupa reaktansi kapasitirf XL dan Resistor R dapat membentuk segitiga. Komponen R digambarkan secara horizontal, induktor XL berbeda 90o dari reistor. dan hasilnya adalah impedansi Z.

A. Contoh cara menggambar segitiga tegangan :
Langkah-langkah menggambar segitiga tegangan pada rangkaian resistor dirangkai secara seri dengan induktor pada sumber listrik bolak-balik sebagai berikut :
1. Membuat sekala tegangan dan arus listrik. Contoh :
skala tegangan  4 V = 1 cm,
skala arus 5 mA = 1 cm

2. Menggambar garis lurus horizontal arus listrik (I) sebagai referensi. Contoh :

3. Menggambar garis drop tegangan resistor (VW) sejajar dengan garis arus listrik (I) dikarenakan tegangan pada resistor (R)se-fasa dengan arus listrik yang mengalir. Contoh :

4. Menggambar garis lurus vertikal drop tegangan induktor VBL yang memiliki panjang sama dengan garis VW dan berpangkal dengan pangkal garis VW, sehingga antara garis VBL dan VW membentuk sudut 90o. hal tersebut disebabkan oleh drop tegangan pada induktor berbeda sudut fasa sebesar 90o  (leading) mendahului terhadap arus listrik yang mengalir atau drop tegangan pada resistor VW. Contoh :

5. Menggambar garis yang sejajar dengan VBL dari ujung garis VW. Contoh :

6. Menggambar  garis miring antara titik 0 ke ujung garis sejajar VBL, sebagai resultan tegangan VW dan VBL. Contoh :

B. Rumus untuk menghitung sudut pada gambar segitiga tegangan sesuai dengan gambar dibawah ini :
Rumus untuk menentukan ukuran sudut (90o - φ):
Keterangan :
δ= Ukuran sudut (90o - φ)
VW = Tegangan drop pada resistor (V)
VBL = Tegangan drop pada induktor (V)
R = Nilai resistansi pada resistor (Ω)
XL = Nilai reaktansi kapasitif pada induktor (Ω)

Rumus ratio :
Keterangan :
d = Ratio R/XL
Q = Ratio XL/R
R = Nilai resistansi pada resistor (Ω)
XL = Nilai reaktansi kapasitif pada induktor (Ω)

Rumus perhitungan nilai faktor reaktansi dan faktor daya :
Keterangan :
Sin φ = Faktor reaktansi
VBL = Tegangan drop pada induktor (V)
cos φ = Faktor daya
VW = Tegangan drop pada resistor (V)
V = Tegangan sumber (V)

0 Komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 - . Teknik Listrik. All Rights Reserved
Electric_Theme Template by ar_ma. Powered by Blogger
Original Theme by SkyLight_Animation