Elektronika Dasar, Instalasi Listik, Listrik Dasar, Listrik Lanjut, Penggunaan Alat Ukur Listrik

» » » » » » Beban-Beban Listrik (Resistif, Induktif, dan Kapasitif)

Beban-Beban Listrik (Resistif, Induktif, dan Kapasitif)

Darma Kusumandaru Sabtu, 16 Januari 2016

Beban listrik adalah suatu alat atau benda yang dapat bekerja atau berfungsi apabila dialiri arus listrik yang berpotensial (dapat bekerja dengan memanfaatkan energi listrik). contoh : lampu, alat-alat ramah tangga, alat-alat elektronik, selain itu alat-alat yang digunakan untuk merubah energi listrik menjadi energi lain misal gerak dan panas, dan lain sebagainya.

Berdasarkan sifat suatu beban listrik dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Resistif
Beban yang memiliki sifat resistif akan memiliki sifat yang sama dengan resistor (R). Apabila beban tersebut dialiri arus listrik maka arus listrik yang mengalir melalui beban tersebut adalah arus nominal pada beban dan memiliki nilai yang tetap sehingga tidak diaktifkan . Contoh beban beban listrik yang bersifat resistif adalah lampu pijar (penerangan), setrika, teko listrik, dan alat-alat rumah tangga yang bersifat pemanas lainnya.

b. Induktif
beban yang bersifat induktif memiliki sifat yang sama dengan induktor (L). Arus listrik yang mengalir melalui beban tersebut akan disimpan dalam bentuk medan magnet karena arus listrik yang mengalir akan terinduksi dan dirubah menjadi medan magnet sehingga dapat tersimpan. Misalnya motor listrik ketika digerakkan dengan cara dialiri arus listrik maka nilai arus start nya akan 3 kali lebih besar dari arus nominal, dan ketika motor listrik telah runing maka nilai arus listrik akan sama dengan nilai arus nominal. Contoh beban listrik yang bersifat induktif adalah pompa air, blender, kipas angin dan alat-alat yang memanfaatkan energi listrik untuk menghasilkan energi gerak sebagai penggerak baban utama.

c. Kapasitif
Beban yang bersifat kapasitif memiliki sifat yang sama dengan kapasitor (C). Hampir sama dengan induktor yang menyimpan energi listrik hanya saja, beban yang bersifat kapasitif menyimpan energi listrik murni. Pada industri-industri besar yang menggunakan penggerak berupa motor listrik memerlukan kapasitor untuk menghemat daya.

Jenis-jenis Beban listrik dalam suatu rangkaian Instalasi dapat dibedakan menjadi berikut :
1. Penerangan
Gambar lampu Pijar
Suatu bangunan yang digunakan oleh manusia sudah pasti memerlukan instalasi penerangan. Sebelum melakukan pemasangan instalasi alangkah baiknya apabila melakukan perhitungan jumlah titik lampu yang akan dipasang untuk memudahkan dalam pembagian jumlah grup pada panel suatu instalasi. Beban yang digunakan adalah lampu, terdapat dua jenis lampu yang sering digunakan sebagai baban yang berfungsi sebagai penerangan yaitu :
a. Lampu pijar 
Lampu pijar merupakan beban yang bersifat resistif.
b. Lampu pendar (TL) 
Lampu pendar, merupakan lampu yang dapat menyala dengan memanfaatkan induksi pada ballas, sehingga mengakibatkan lampu pendar dalam penggunaannya lebih boros dari lampu pijar namun cahaya yang dihasilkan jauh lebih terang.
c. Lampu hemat energi (PLC dan sejenisnya)
Lampu hemat energi termasuk jenis lampu pendar hanya saja dirangkai dengan sedemikian rupa dengan rangkaian elektronika pada lampu tersebut sehingga mengakibatkan lampu tersebut menjadi hemat energi.

2. Kotak Kontak (Stop Kontak)
Gambar Kotak kontak
Kotak Kontak  adalah suatu alat yang digunakan sebagai penghubung arus listrik menuju ke beban listrik. Pada umumnya terdapat dua buah lubang yang sejajar di kanan dan di kiri, dan 2 buah tembaga yang sejajar diatas dan di bawah. kedua lubang tersebut merupakan penghubung lubang yang ada di kanan merupakan kabel sumber fasa, lubang yang ada di kiri adalah netral, dan 2 logam yang sejajar diatas dan di bawah merupakan penghubung dengan hantaran pentanahan.
Terdapat 4 buah stop kotak yang digunakan pada rangkaian listrik yaitu :
a. Kotak kontak terbuka
b. Kotak kontak tertutup
c. Kotak kontak terbuka dengan ground
d. Kotak kontak tertutup dengan ground

3. Motor-motor Listrik
Gambar motor 3 fasa
Motor listrik biasanya digunakan sebagai penggerak mesin-mesin di industri. Motor-motor listrik merupakan beban yang cukup besar karena bersifat induktif, karena motor listrik dapat bekerja dengan memanfaatkan lilitan-lilitan yang ada didalamnya yang menghasilkan medan magnet apabila dialiri arus listrik.
Motor-motor listrik dapat di kelompokan berdasarkan besar daya gerak yang dihasilkan yaitu :
a. Motor fraksioal ( daya yang dihasilkan < 1HP)
b. Motor integral (daya yang dihasilkan > 1HP)
c. Motor kelas medium (daya yang dihasilkan > 5HP)
Selain itu motor listrik juga dapat dibedakan berdasarkan jenis arus listrik yang digunakan sebagai, yaitu :
a. Motor arus searah
b. Motor arus bolak-balik satu fasa
c. Motor arus bolak-balik tiga fasa

0 Komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 - . Teknik Listrik. All Rights Reserved
Electric_Theme Template by ar_ma. Powered by Blogger
Original Theme by SkyLight_Animation