Elektronika Dasar, Instalasi Listik, Listrik Dasar, Listrik Lanjut, Penggunaan Alat Ukur Listrik

Arus Listrik

Darma Kusumandaru Kamis, 19 Maret 2015

Arus listrik terjadi karena adanya aliran muatan dari satu tempat ke tempat yang lain. Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Aliran listrik pada suatu kawat penghantar terdiri dari aliran elektron, arus listrik dianggap berlawanan arah gerakan elektron.

Satuan arus listrik adalah Amper, 1 Amper didefinisikan sebagai sejumlah aliran arus yang memuat elektron satu coulomb dimana muatan bergerak ke suatu titik dalam satuan detik.

Jika sejumlah muatan (Q) melewati suatu titik dalam penghantar pada kurun waktu tertentu (t) maka arus dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
I   = Arus listrik (Amper)
Q = Muatan listrik (Coulomb)
t   = waktu (detik)

Arus listrik pada umumnya dibagi dalam dua jenis yaitu arus listrik yaitu :

1. Arus listrik DC (Direct Current)
Arus listrik DC (Direct Current) adalah aliran elektron yang dari suatu titik yang memiliki energi potensial tinggi ke titik yang memiliki energi potensial rendah. Arus listrik DC merupakan muatan negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke positif. Aliran elektron tersebut menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang tampak mengalir dari kutub positif ke negatif. Pada umumnya arus listrik DC berasal dari sumber arus listrik berupa baterai, akumulator, dan panel surya.
 Gambar gelombang sinusoida pada arus AC

2. Arus listrik AC (Alternating Current)
Arus listrik AC (Alternating Current) adalah arus listrik yang besar dan arah arus nya selalu berubah-ubah secara bolak-balik. Ketika arus listrik diamati dengan menggunakan alat ukur berupa Osiloskop akan terlihat bentuk gelombang sinusoida. Arus listrik bolak-balik memiliki bentuk gelombang sinusoida karena berasal dari Generator.
Gambar gelombang sinusoida pada arus DC

Untuk mengetahui besar-kecilnya arus listrik DC atau pun AC yang mengalir pada suatu rangkaian dapat diukur dengan menggunakan alat ukur berupa multimeter atau AVOmeter.

Contoh soal :
1. muatan sebanyak 0,54 Coulomb bergerak dalam waktu 0,3 detik, berapakah besar arus listrik yang mengalir?

Diketahui : Q = 0,54 Coulomb
                  t  = 0,3 detik
Ditanya    : I   = ?
Jawab  :

0 Komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 - . Teknik Listrik. All Rights Reserved
Electric_Theme Template by ar_ma. Powered by Blogger
Original Theme by SkyLight_Animation