Elektronika Dasar, Instalasi Listik, Listrik Dasar, Listrik Lanjut, Penggunaan Alat Ukur Listrik

» » » » » » » » » » » Daya Listrik (Daya Aktif, Daya Reaktif, dan Daya Semu)

Daya Listrik (Daya Aktif, Daya Reaktif, dan Daya Semu)

Darma Kusumandaru Senin, 03 Agustus 2015

Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang terjadi pada suatu rangkaian listrik. Dalam satuan internasional daya listrik adalah W (Watt) yang menyatakan besarnya usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan untuk mengalirkan arus listrik tiap satuan waktu J/s (Joule/detik). Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung daya listrik :
Keterangan :
P = Daya (W)
W = Usaha (J)
t = Waktu (s)

A. Macam-Macam Daya Pada Listrik Arus Bolak-Balik
Dalam listrik bolak-balik terdapat tiga jenis daya yaitu :

1. Daya Aktif  (P)
Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban. Satuan daya aktif adalah W (Watt) dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur listrik Wattmeter.

Daya Aktif pada beban yang bersifat resistansi (R), dimana tidak mengandung induktor grafik gelombang tegangan (V) dan arus se fasa, sehingga besar daya sebagai perkalian tegangan dan arus menghasilkan dua gelombang yang keduanya bernilai positif. besarnya daya aktif adalah P. Sisa puncak dibagi menjadi dua untuk mengisi celah-celah kosong sehingga kedua rongga terisi oleh dua puncak yang mengisinya. 
Gambar gelombang daya aktif pada beban yang bersifat resistansi
Persamaan Daya aktif  (P) pada beban yang bersifat resistansi :
Keterangan :
P = Daya Aktif (W)
Pm = Daya maksimum (W)
Im = Arus listrik maksimum (A)
Vm = Tegangan maksimum (V)
V = Tegangan listrik (V)
I = Arus listrik (A)

Daya aktif pada beban impedansi (Z), beban impedansi pada suatu rangkaian disebabkan oleh beban yang bersifat resistansi (R) dan induktansi (L). Maka gelombang mendahului gelombang arus sebesar φ. Perkalian gelombang tegangan dan gelombang arus menghasilkan dua puncak positif yang besar dan dua puncak negatif yang kecil. Pergeseran sudut fasa bergantung seberapa besar nilai dari komponen induktor nya.
Gambar gelombang daya aktif dengan beban impedansi 
(Gelombang tegangan mendahului arus sebesar φ = 60o)
Persamaan daya aktif (P) pada beban yang bersifat impedansi :
Kerangan :
P = Daya aktif (W)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
cos φ = Faktor daya

2. Daya Reaktif (Q)
Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan magnet atau daya yang ditimbulkan oleh beban yang bersifat induktif.  Satuan daya reaktif adalah VAR (Volt.Amper Reaktif). Untuk menghemat daya reaktif dapat dilakukan dengan memasang kapasitor pada rangkaian yang memiliki beban bersifat induktif. Hal serupa sering dilakukan pada pabrik-pabrik yang mengunakan motor banyak menggunakan beban berupa motor-motor listrik.
Persamaan daya reaktif :
Keterangan :
Q = Daya Reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
sin φ = Faktor reaktif

3. Daya Semu (S)
Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan arus listrik. Daya nyata merupakan daya yang diberikan oleh PLN kepada konsumen. Satuan daya nyata adalah VA (Volt.Ampere). 
Beban yang bersifat daya semu adalah beban yang bersifat resistansi (R), contoh : lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik dan lain sebagainya. Peralatan listrik atau beban pada rangkaian listrik yang bersifat resistansi tidak dapat dihemat karena tegangan dan arus listrik se fasa perbedaan sudut fasa adalah 0o dan  memiliki nilai faktor daya adalah 1. Berikut ini persamaan daya semu :
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)


B. Segitiga Daya
Gambar segitiga Daya
(daya semu aktif, daya reaktif, dan daya semu)
Daya aktif (P) digambarkan dengan garis horizontal yang lurus. Daya reaktif (Q) berbeda sudut sebesar 90o  dari daya aktif. Sedangkan daya semu (S) adalah hasil penjumlahan secara vektor antara daya aktif dengan daya reaktif. Jika mengetahui dua dari ketiga daya maka dapat menghitung salah satu daya yang belum diketahui dengan menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
P = Daya aktif
Q = Daya reaktif
S = Daya semu


Contoh soal :
Sebuah motor listrik dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik 100 V, jika arus yang mengalir adalah 2 A dan faktor kerjanya 0,8. Berapakah besar nilai daya semu, daya aktif, dan daya reaktif ?
Diketahui : V = 100 V
                   I = 2 A
                   cos φ = 0,8
Ditanya    : S = ?
                   P = ?
                   Q =?
Jawab       :
Menghitung nilai daya semu (S) :

Menghitung nilai daya aktif (P) :


Menghitung nilai daya reaktif (Q) :

26 Komentar:

  1. Thank's Bro artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. RAHMAD
    Terima kasih atas informasi yang sangat bermanfaat
    Salam sukses

    BalasHapus
  3. Sangat2 membantu.. Thanks for you

    BalasHapus
  4. Saya masih bingung utk deskripsi daya reaktif...mohon penjelasan yg mudah di fahami buat saya yg awam 😊👏

    BalasHapus
  5. kalo setiap saluran rumah satu fhasa dengan tegangan 220 itu ada reaktif gak gan ? sedangkan pemakaian mesin konveksi ?

    BalasHapus
  6. Terimakasih atas informasinya

    BalasHapus
  7. biar mudah ingatnya daya aktif cos phi, daya reaktif sin phi

    BalasHapus
  8. Ada beberapa bahasa yg sulit untuk di pahami

    BalasHapus
  9. Makasih kak..artikel nya sangat membantu :)

    BalasHapus
  10. Kenapa daya semu tidak disebut energi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena nilai nya tergantung hasil perkalian S= V•I

      Hapus
  11. sangat membantu sekali,, terima kasih

    BalasHapus
  12. maksud dari faktor kerjanya itu apakah diambil dari jm nyala motor tersebut.....mahon bantuan

    BalasHapus
  13. itu faktor kerjanya udah ketentuan atau tergantung soal?

    BalasHapus
  14. Tergantung soal..
    Biasanya kalo dipabrik pabrik ada yang namanya power faktor controller .. ini yang mampu mengontrol nilai cosq (faktor kerja) nya dengan cara mengaktifkan atau menonaktifkan kapasitor yang ada pada kapasitor bank..

    BalasHapus
  15. Ilmu sgt bermanfaat sekali utk dunia kelistrikan 👍👍👍

    BalasHapus
  16. sangat membantu tugasku, thanks brow

    BalasHapus
  17. Sebelum mengaplikasikan Cara Beli Token listrik Di PLN Mobile, ada baiknya step by step ini dibaca terlebih dahulu dan dipahami dengan benar. Terlebih khusus bila Kamu belum terbiasa melakukan transaksi via aplikasi. Beriky cara selengkapnya Cara Beli Token listrik Di PLN Mobile

    BalasHapus
  18. kalo mesin konveksi biasanya elemnnya di bebannya motor berarti bekerja atas dasar prinsip induksi jadi bebannya bersat induktor , berarti daya akan besifat reaktif dan daya aktif . mungkin ada yg mau koreksi jawaban ini,? terima kasih,

    BalasHapus

 
Copyright © 2014 - . Teknik Listrik. All Rights Reserved
Electric_Theme Template by ar_ma. Powered by Blogger
Original Theme by SkyLight_Animation