Elektronika Dasar, Instalasi Listik, Listrik Dasar, Listrik Lanjut, Penggunaan Alat Ukur Listrik

Multimeter Analog (AVOmeter Analog) dan Cara Penggunaan

Jumat, 01 Mei 2015
Multimeter atau biasanya disebut juga AVOmeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus listrik dan tegangan listrik DC atau pun AC, selain itu juga dapat digunakan untuk menentukan nilai hambatan (resitansi).
Multimeter juga digunakan sebagai alat untuk memeriksa kebenaran suatu rangkaian listrik, juga untuk memeriksa kelayakan suatu komponen listrik atau elektronika.

A. Bagian-bagian multimeter :

B. Mengukur Arus Listrik (I)
Langkah langkah menggunakan multimeter untuk mengukur arus listrik :
  1. Memeriksa jarum penunjuk menunjukkan pada angka 0, jika jarum penunjuk tidak menunjuk pada jarum di angka 0 maka putar sedikit degan obeng (-).
  2. Memasang kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam pada multimeter.
  3. Jika digunakan untuk mengukur arus DC maka putar selector ke ampermeter DC pada batas ukur yang kira- kira lebih tinggi dari yang akan diukur.
  4. Jika digunakan untuk mengukur arus AC maka putar selector ke ampermeter AC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari arus listrik yang akan diukur.
  5. Menghubungkan secara seri antara sember, multimeter, dan beban yang akan diukur.
     Rangkaian pengukuran arus listrik pada suatu beban berupa lampu dengan sumber AC
     Rangkaian pengukuran arus listrik suatu beban berupa lampu dengan sumber DC
  6. Melakukan pembacaan nilai arus listrik pada alat ukur.
Cara membaca multimeter ketika digunakan untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian :
I (Arus listrik) = Nilai yang terbaca pada alat ukur

Untuk membaca nilai arus listrik DC pada multi meter sekala yang dibaca pada alat ukur adalah sekala yang berada di posisi tengah ( DCV.A), selain digunakan untuk mengukur arus sekala tersebut juga digunakan untuk membaca tegangan DC. Biasanya sekala yang digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC terdapat lebih dari satu, sehingga masing-masing sekala tersebut diwakili oleh selector, sehingga tidak diperlukan menghitung atau mengalikan kembali nilai yang terbaca pada alat ukur.
Contoh pembacaan arus listrik pada multimeter :
Berapakah nilai Arus listrik yang terbaca pada multimeter jika selector menunjukan pada DC 10A?
Jawab :
Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 10A, sehingga arus yang terbaca adalah  2A
I = 2A

C. Mengukur Tegangan Listrik (V)
Langkah-langkah menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan listrik :
  1. Memeriksa jarum penunjuk menunjukan pada angka 0, jika jarum penunjuk tidak menunjuk pada angka 0 maka putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk hingga jarum penunjuk menunjukkan pada angka 0.
  2. Memasang kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam pada multi meter
  3. Mengatur sakelar pemilih jangkauan alat ukur (selector). Jika akan digunakan untuk mengukur tegangan DC, putar selector ke voltmeter DC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari tegangan listrik yang akan diukur.
  4. Jika akan digunakan untuk mengukur tegangan  AC, putar selector ke voltmeter AC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur.
  5. Menghubungkan secara paralel dengan beban dengan sumber tegangan.
     Rangkaian pengukuran tegangan suatu lampu dengan sumber tegangan DC.
     Rangkaian pengukuran tegangan suatu lampu dengan sumber tegangan AC.
  6. Melakukan pembacaan tegangan listrik pada alat ukur.
Cara membaca multimeter ketika digunakan untuk nilai tegangan listrik yang terukur :
V = Nilai tegangan yang terbaca pada multimeter

Sekala yang dibaca untuk tegangan AC adalah sekala yang letaknya berada bagian paling bawah, biasanya memiliki nilai lebih dari satu nilai sekala, oleh karena itu dibagi pada selector (seperti pada sekala pengukuran DC Vdan DCA).
Contoh pembacaan :
Berapakah nilai tegangan yang terbaca pada multimeter jika selector menunjukan pada AC 250V?
Jawab :
Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 250V sehingga nilai tegangan yang terukur pada multimeter adalah 210V.
V = 210V


D. Mengukur Hambatan Listrik atau Resistansi (R)
Langkah-langkah menggunakan multimeter untuk mengukur nilai hambatan (resistansi) :
  1. Memeriksa jarum penunjuk menunjukan pada angka 0, jika jarum petunjuk tidak menunjukan pada angka 0 maka putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk hingga menunjukan angka 0.
  2. Memasang kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam pada multi meter
  3. Mengatur selector untuk mengukur hambatan maka memutar selector ke ohm meter kemudian pilih batas ukur yang kira kira lebih dari nilai hambatan yang akan diukur.
  4. Melakukan pengkalibrasi alat ukur Ohmmeter dengan cara menghubungkan ujung kabel pemeriksa (probe) merah dan hitam, jarum penunjuk akan mengarah ke titik 0, jika belum menunjuk ke titik 0 maka putar knop pengatur hingga jarum penunjuk menunjukan pada angka 0.
  5. Menghubungkan beban yang akan diukur dengan ohmmeter pastikan telah melepas sumber tegangan atau pun arus sebelum mengukur hambatan.
     Rangkaian pengukuran hambatan suatu lampu dengan menggunakan multimeter.
  6. Lakukan pembacaan nilai hambatan (resitansi) pada alat ukur.
Cara membaca multimeter ketika digunakan untuk mengukur hambatan :
R (nilai hambatan) = nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur × nilai yang pada selector

Sekala yang dibaca jika mengukur hambatan adalah sekala yang berada di bagian paling atas (Ω), nilai terkecil dimulai dari kanan.

Contoh pembacaan :
Berapakah nilai hambatan jika selector menunjukan X 10 Ω ?
Jawab :
R = 70 × 10 Ω = 700 Ω
Nilai hambatan yang terbaca pada alat ukur adalah 700 Ω

11 Komentar:

 
Copyright © 2014 - . Teknik Listrik. All Rights Reserved
Electric_Theme Template by ar_ma. Powered by Blogger
Original Theme by SkyLight_Animation