Elektronika Dasar, Instalasi Listik, Listrik Dasar, Listrik Lanjut, Penggunaan Alat Ukur Listrik

Bahaya Listrik Bagi Manusia

Rabu, 23 September 2015
Dalam memanfaatkan dan mengaplikasikan listrik pada kehidupan sehari-hari bagi manusia listrik memiliki dampak negatif yang berbahaya jika manusia tidak berhati-hati dalam memanfaatkan tenaga listrik. Berikut ini beberapa contoh dampak negatif listrik bagi manusia :

1. Ventricular Fibrillation adalah melemahnya atau bahkan menyebabkan berhentinya kerja jantung pada manusia sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh bagian tubuh manusia dengan baik yang disebabkan oleh sengatan listrik.

2. Suffocation
Suffocation adalah gangguan pada pernafasan yang disebabkan oleh kontraksi hebat pada paru-paru sehingga menyebabkan manusia susah bernafas. Manusia yang tersengat arus listrik jika mengalami suffocation harus segera ditangani dampak terburuk pada manusia adalah kematian.

3 Terbakar akibat efek panas dari listrik
Terjadinya hubung singkat antara Fasa dengan netral menyebabkan timbulnya percikan atau bunga api, jika kedua kabel fasa dan netral pada masing-masing kabel mengalirkan muatan, secara tidak sengaja atau tidak disentuh oleh manusia maka akan menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh yang menyentuh bagian tersebut.

4. Kerusakan sel-sel tubuh pada manusia
Kerusakan sel tubuh pada manusia yang disebabkan oleh mengalir nya energi listrik. Pada dasarnya tubuh 2/3 tubuh manusia terdiri dari air sehingga dapat mengalirkan energi listrik oleh sebab itu manusia merupakan konduktor yang kurang baik. Hal tersebut menyebabkan arus listrik dapat mengalir pada tubuh manusia dan jika arus yang mengalir terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh manusia hal yang lebih buruk maka akan menyebabkan kematian.


Hukum Ohm juga berlaku pada manusia, namun rangkaian listrik dengan beban manusia (Tersengat Listrik) akan mengakibatkan dampak negatif pada manusia pada rangkaian tersebut. berikut ini beberapa penjelasan yang perlu dipahami mengenai Hukum Ohm :
1. Arus Listrik
Arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian dapat menjadi berbahaya dan tidak ketika disentuh oleh manusia. Pada suatu kondisi tertentu arus listrik dapat berbahaya bagi manusia ketika manusia menyentuh arus listrik bersamaan dengan grounding atau netral sehingga akan menghasilkan perbedaan potensial (Manusia tersengat listrik).

2. Tegangan Listrik
Suatu peralatan listrik dapat bekerja ketika terjadi tegangan atau memiliki nilai tegangan listrik. Perlu dipahami arus listrik tanpa tegangan maka tidak akan berbahaya karena tidak memiliki nilai perbedaan potensial sehingga arus listrik tidak mengalir.

3. Hambatan (Resistansi)
Sesungguhnya tubuh manusia memiliki nilai hambatan atau resistansi, sehingga ketikan manusia terhubung dengan tegangan listrik maka akan berlaku hukum ohm dengan manusia sebagai beban.


Gambar terjadinya sengatan listrik pada manusia
Keterangan :
Ru1 = Hambatan pada pengantar
RKi = Hambatan pada tubuh manusia
Ru2 = Hambatan penghantar
RK = Hambatan total
RK = Ru1 + RKi + Ru2

Tersengat listrik dibagi menjadi dua macam yaitu :

  1. Tersengat secara langsung terjadi apabila manusia tersengat listrik dikarenakan suatu bagian yang memiliki nilai tegangan listrik, contoh : menyentuh kabel yang bertegangan, menyentuh sumber tegangan.
  2. Tersengat secara tidak langsung terjadi apabila manusia tersengat listrik dikarenakan menyentuh bagian yang memiliki nilai tegangan tapi bagian tersebut tidak seharusnya bertegangan. contoh : menyentuh tegangan pada body atau bisa juga disebut tegangan bocor suatu alat listrik (motor listrik, body CPU, dan lain sebagainya)


Ada beberapa faktor yang menyebabkan sengatan listrik akan memiliki dampak serius (cacat fisik, bahkan menyebabkan kematian) pada manusia, yaitu :

  1. Besar arus listrik yang mengalir melalui tubuh manusia akan ditentukan oleh besarnya nilai tegangan listrik pada suatu rangkaian dan tahanan pada tubuh manusia yang masing-masing tubuh manuisa belum tentu memiliki nilai hambatan yang sama.
  2. Lintasan aliran arus dalam tubuh juga akan sangat mempengaruhi tingkat akibat sengatan listrik. beberapa contoh lintasan listrik pada tubuh manusia yang berbahaya ketika dialiri arus listrik, yaitu : Jantung, pusat saraf otak dan lain sebagainya.
  3. Lama waktu terjadinya sengatan listrik juga mempengaruhi dampak dari sengatan listrik. Semakin lama tubuh tersengat listrik maka kerusakan yang diakibatkan oleh listrik pada tubuh manusia akan semakin fatal. 

Untuk mencegah terjadinya sengatan listrik pada manusia dapat dilakukan dengan menggunakan  yaitu :
1. Menggunakan sepatu yang terbuat dari bahan dasar isolator contoh : karet atau plastik.
2. Menggunakan sarung tangan yang terbuat dari bahan isolator
3. Menggunakan pelindung kepala helm atau topi
4. Ketika sedang terhubung dengan arus listrik (I), jangan menyentuh dinding, lantai (harus memakai alas kaki), dan benda-benda konduktor lainnya. Untuk mencegah terjadinya tegangan listrik.
5. Menggunakan atau memasang alat pengaman tegangan sentuh berupa ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) pada rangkaian instalasi.

Pengukuran Daya Listrik 3 Fasa Menggunakan Wattmeter

Jumat, 11 September 2015
Daya listrik adalah Usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron dari suatu titik ke titik lain. untuk mengukur daya listrik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa wattmeter.
Gambar prinsip kerja wattmeter
Wattmeter bekerja berdasarkan prinsip elektro dinamik. memiliki dua buah lilitan yaitu, lilitan arus dan lilitan tegangan. Pada bagian yang bergerak disebut lilitan arus berfungsi menggerakkan jarum penunjuk, sedangkan bagian yang diam disebut lilitan tegangan. 
Interaksi fluk magnet arus dan tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing lilitan akan menghasilkan trosi yang menggerakkan jarum. Simpangan jarum sebanding dengan daya :

P = V x I x cos α

Gambar rangkaian pengukuran daya menggunakan satu wattmeter
Pengukuran daya listrik 3 fasa dengan menggunakan wattmeter dapat dilakukan dengan wattmeter satu fasa, wattmeter 1 fasa memiliki dua buah lilitan yaitu lilitan tegangan terminal 2-5 dan lilitan arus terminal 1-3. terminal 5 dihubungkan ke kawat netral. Jala-jala L1, L2, L3 dan N dihubungkan dengan sumber tegangan (PLN), Ujung lainnya terhubung ke beban 3 fasa.

Hasil ukur = 3 x Penunjukan Wattmeter

Gambar rangkaian pengukuran daya dengan menggunakan wattmeter dengan Trafo Arus (CT)
Untuk daya yang sangat besar, arus beban mencapai puluhan bahkan ratusan amper, dipakai alat bantu berupa trafo arus CT. Rating trafo arus CT tersedia dalam berbagai ukuran, misalnya 100/5 artinya mampu sampai arus beban primer 100 A dan arus sekunder ke wattmeter 5a. Trafo kabel jala-jala yang dimasukkan ke lubang tengah, bagian sekunder terdapat terminal L-K.

Rangkaian trafo arus CT dengan wattmeter bagian Primer CT sisi K berhadapan dengan sumber tegangan L1, sisi L berhadapan dengan beban, tidak boleh terbalik. Sekunder CT dihubungkan ke lilitan arus wattmeter, terminal K ke kaki 1 sekaligus dihubungkan dengan grounding atau pentanahan, dan terminal Ll disambung kan kaki. Lilitan tegangan kaki 2 dihubungkan dengan L1 dan kaki 5 ke L2 dan kaki 8 terhubung ke L3.

Hasil ukur = 3 x Penunjukan Wattmeter

Gambar rangkaian pengukuran daya dengan menggunakan dua buah wattmeter
Pengukuran wattmeter 3 fasa dapat dilakukan dengan menggunakan 2 buah wattmeter. Pada rangkaian ini terdapat 2 lilitan arus, yaitu kaki 1-3 dan kaki 7-9. Lilitan tegangan juga ada dua buah, yaitu kaki 2-5 dan kaki 5-8. Kawat L1, L2, dan L3 dihubungkan ke sumber tegangan PLN. Kawat L1 masuk ke lilitan arus 1 melalui kaki 1 dan 3, sekaligus kaki 2 dihubungkan dengan kaki 3 menuju ke lilitan tegangan, kaki 5 ke jala-jala L2. jala-jala L3, kaki 7 masuk lilitan arus ke kaki 9 selanjutnya terhubung ke beban.
 
Copyright © 2014 - . Teknik Listrik. All Rights Reserved
Electric_Theme Template by ar_ma. Powered by Blogger
Original Theme by SkyLight_Animation